Tugas mandiri 3
Dwi Kurniawan
41324010032
BAGIAN 1: LATAR BELAKANG
Area observasi dilakukan di lingkungan kampus, khususnya di sekitar kantin, taman, dan gedung perkuliahan. Di area ini mahasiswa biasanya makan, bersosialisasi, belajar kelompok, atau sekadar menunggu jadwal kuliah.
Pemilihan area kampus sebagai lokasi observasi didasarkan pada potensi pasar yang besar, karena mayoritas mahasiswa memiliki kebutuhan sehari-hari yang beragam dan dinamis. Selain itu, lingkungan kampus menjadi tempat yang ideal untuk mengembangkan usaha kecil yang kreatif dan relevan dengan kehidupan mahasiswa.
Metode yang digunakan dalam observasi adalah observasi langsung terhadap kebiasaan mahasiswa, wawancara ringan dengan beberapa mahasiswa mengenai kebutuhan dan keluhan mereka, serta dokumentasi foto untuk memperkuat hasil pengamatan.
BAGIAN 2: HASIL OBSERVASI
Berdasarkan hasil pengamatan, mahasiswa banyak menghabiskan waktu di kantin pada pagi hingga siang hari untuk makan dan bersosialisasi. Di area taman, mereka sering berkumpul untuk belajar kelompok, sedangkan di depan gedung kuliah mereka lebih banyak duduk santai sambil menunggu kelas. Dari hasil wawancara singkat, sebagian besar mahasiswa menyebutkan bahwa harga makanan dan minuman di kantin cukup mahal, pilihan minuman sehat masih terbatas, dan tidak banyak tempat yang nyaman untuk bersantai sambil belajar.
Dari hasil tersebut, terdapat tiga masalah utama yang dapat diidentifikasi. Pertama, harga makanan dan minuman di kantin tergolong tinggi untuk sebagian mahasiswa. Kedua, kurangnya variasi minuman sehat yang segar dan alami. Ketiga, belum tersedia tempat nongkrong yang nyaman dan produktif di dalam lingkungan kampus.
BAGIAN 3: IDE BISNIS TERPILIH
Ide bisnis yang dipilih adalah mendirikan FreshCup Campus Bar, yaitu usaha minuman segar berbahan alami seperti buah-buahan, madu, dan susu rendah lemak. Konsepnya berupa booth kecil di area kampus yang menyediakan minuman sehat dengan sistem take-away, cocok untuk mahasiswa yang ingin minum cepat dan praktis.
Alasan memilih ide ini karena peluangnya besar, modal awalnya kecil, dan produknya relevan dengan gaya hidup mahasiswa yang mengutamakan kepraktisan dan kesehatan. Selain itu, tren minuman sehat sedang berkembang di kalangan anak muda, sehingga potensi pasarnya cukup menjanjikan.
Konsep bisnis ini menekankan pada nilai utama berupa minuman sehat dengan harga terjangkau. Target pelanggannya adalah mahasiswa, dosen, dan staf kampus. Penjualan dilakukan secara langsung melalui booth dan promosi lewat media sosial kampus. Hubungan dengan pelanggan dijaga melalui promo “beli lima gratis satu” untuk meningkatkan loyalitas. Sumber pendapatan berasal dari penjualan minuman harian, sedangkan biaya utama meliputi bahan baku, sewa tempat, dan peralatan.
BAGIAN 4: ANALISIS KELAYAKAN
Target pasar usaha ini adalah mahasiswa berusia 18 hingga 25 tahun yang membutuhkan minuman segar dan sehat dengan harga terjangkau. Nilai tambah produk ini adalah bahan yang digunakan alami tanpa pemanis buatan, serta harga yang bersaing antara sepuluh hingga lima belas ribu rupiah per gelas.
Dibandingkan kompetitor lain seperti kantin dan kafe sekitar kampus, FreshCup Campus Bar menawarkan harga lebih terjangkau dan produk yang lebih sehat. Penjual minuman kemasan memang praktis, namun kandungan gulanya tinggi dan kurang baik bagi kesehatan.
Estimasi modal awal yang dibutuhkan sekitar tiga juta rupiah. Biaya tersebut digunakan untuk membeli perlengkapan seperti blender dan alat minum, membuat booth sederhana, serta membeli bahan baku awal seperti buah dan susu. Dengan harga jual sekitar dua belas ribu rupiah per cup dan keuntungan bersih sekitar empat ribu rupiah per cup, usaha ini diperkirakan dapat balik modal dalam waktu satu hingga dua bulan.
BAGIAN 5: RENCANA IMPLEMENTASI
Rencana pelaksanaan usaha ini dimulai dengan tahap persiapan selama satu bulan. Pada minggu pertama dilakukan survei lokasi dan pengurusan izin dari pihak kampus. Minggu kedua difokuskan pada pembuatan desain booth dan perlengkapannya. Minggu ketiga dilakukan uji coba rasa dan promosi awal melalui media sosial. Pada minggu keempat, usaha mulai dijalankan secara penuh sambil melakukan evaluasi hasil penjualan dan umpan balik pelanggan.
Sumber daya yang dibutuhkan antara lain dua orang anggota tim, peralatan seperti blender dan kulkas mini, modal awal tiga juta rupiah, serta pasokan bahan baku segar dari pemasok lokal. Indikator keberhasilan usaha ini meliputi penjualan minimal tiga puluh gelas per hari, tingkat kepuasan pelanggan lebih dari delapan puluh persen, dan pengembalian modal dalam waktu maksimal dua bulan.
BAGIAN 6: REFLEKSI
Melalui tugas ini, saya belajar bahwa ide bisnis yang sukses tidak selalu harus rumit, tetapi cukup dengan melihat kebutuhan sederhana di sekitar kita. Lingkungan kampus ternyata menyimpan banyak peluang usaha yang bisa dijalankan dengan kreativitas dan kerja sama tim.
Tantangan utama dalam proses ini adalah mencari lokasi yang strategis dan mengurus izin dari pihak kampus. Selain itu, menjaga kesegaran bahan baku juga menjadi hal penting agar kualitas produk tetap terjaga.Ke depan, usaha FreshCup Campus Bar dapat dikembangkan dengan menambah varian rasa baru, menyediakan layanan pre-order melalui aplikasi pesan, dan bekerja sama dengan kegiatan kampus seperti seminar atau event mahasiswa untuk memperluas jangkauan pasar
Komentar
Posting Komentar